Her and the Storm

her-and-storm

Hujan tidak lagi bisa meneduhkan hati, es kopi dari gelas yang berembun tidak lagi nikmat ketika disesap, dan musik-musik yang dulu bisa membius badai tidak lagi berguna ...


Berantakan, kacau balau. 

Sihir yang menyulut momen-momen ajaib bak lenyap begitu saja, tak berbekas. Tidak menyisakan apapun di dalam dirinya kecuali kepingan-kepingan harapan yang meminta Semesta untuk berbaik hati memberikanya debu bintang lagi.


Agar dia bisa menaburkannya di sepanjang jalan yang dia lewati. 
Atau menaburkannya di dalam hatinya—dia ingin mempercayai sihir dan keajaiban sekali lagi.

Badai yang terus datang padanya telah membawa pergi segalanya.




PHOTO COURTESY OF AURELIE LECUYER

Comments